Bahagia dan Kecewa yang Berlebihan Nyatanya Tak Baik, Ini Faktanya
Segala sesuatu terbukti telah ada porsinya sendiri-sendiri, apabila tak lebih dan berlebihan justru itu bakal menjadi tak baik untuk diri sendiri. Begitu juga dengan perasaan, baik itu kecewa maupun bahagia, semuanya jangan hingga berlebihan.Tahukah kalian apabila perasaan kecewa dan bahagia yang sangat ekstrem dan berlebihan itu gak baik buat nasibmu, bahkan bisa memicu penyakit? Inilah lima argumen kenapa kecewa dan bahagia yang berlebihan itu tak baik.
1. Bisa memicu penyakit jantung
Telah menjadi faktor yang umum apabila kekecewaan ekstrem bisa memicu penyakit, tetapi bagaimana dengan perasaan terlalu bahagia? Mount Elizabeth Hospital, melewati lamannya, membahas bahwa tertawa dan perasaan bahagia yang ekstrem justru bakal memicu serangan jantung
Menurut penelitian dari ahli kardiologi, emosi yang sangat berlebihan sangat tak baik bagi jantung meskipun itu adalah emosi bahagia. Yang terbaik adalah dalam batasan normal, sebab manusia normal seharusnya bisa mengontrol emosi mereka.
Telah menjadi faktor yang umum apabila kekecewaan ekstrem bisa memicu penyakit, tetapi bagaimana dengan perasaan terlalu bahagia? Mount Elizabeth Hospital, melewati lamannya, membahas bahwa tertawa dan perasaan bahagia yang ekstrem justru bakal memicu serangan jantung
Menurut penelitian dari ahli kardiologi, emosi yang sangat berlebihan sangat tak baik bagi jantung meskipun itu adalah emosi bahagia. Yang terbaik adalah dalam batasan normal, sebab manusia normal seharusnya bisa mengontrol emosi mereka.
2. Gejala suatu sindrom kejiwaan
Bahagia hingga tertawa terbahak-bahak itu wajar apabila terbukti keadaannya memungkinkan demikian. Tetapi apabila keadaannya tak mengajak seseorang untuk tertawa tapi tetap ada yang tertawa, maka dicurigai ada sindrom gangguan kejiwaan pada orang tersebut.
Pathological Laughter and Crying, adalah suatu sindrom alias kelainan jiwa yang membikin penderitanya tak bisa menahan rasa ingin tertawa dan menangis dengan cara ekstrem. Perasaan ini sangat intens dan tak pandang keadaan.Kelainan ini tak dan merta bisa diobati, apabila pun bisa diobati maka bakal ada efek samping yang mungkin juga sama bahayanya.
3. Bisa mengganggu kesehatan mentalBahagia hingga tertawa terbahak-bahak itu wajar apabila terbukti keadaannya memungkinkan demikian. Tetapi apabila keadaannya tak mengajak seseorang untuk tertawa tapi tetap ada yang tertawa, maka dicurigai ada sindrom gangguan kejiwaan pada orang tersebut.
Pathological Laughter and Crying, adalah suatu sindrom alias kelainan jiwa yang membikin penderitanya tak bisa menahan rasa ingin tertawa dan menangis dengan cara ekstrem. Perasaan ini sangat intens dan tak pandang keadaan.Kelainan ini tak dan merta bisa diobati, apabila pun bisa diobati maka bakal ada efek samping yang mungkin juga sama bahayanya.
Apabila seseorang tak bisa mengontrol emosinya dengan baik, dikhawatirkan justru bakal memunculkan gangguan mental yang kerap tak disadari. Sebenarnya apabila tiba-tiba kami merasakan kecewa alias bahagia tanpa sebab selagi itu tak mengdampakkan menangis dan tertawa ekstrem, faktor ini tetap normal.Sebuah jurnal sains di Science ABC menuliskan bahwa Hypophrenia adalah salah satu gejala seseorang yang menangis dan kecewa tanpa sebab. Apabila itu terjadi dengan cara intens dan sangat dalam, harus diperiksakan ke psikolog sebab ditakutkan bakal memunculkan persoalan kejiwaan yang lain.
4. Tak bisa mengontrol rasa bahagia, juga pertanda Bipolar Disorder
Tertawa berlebihan pada saat bahagia, kecewa, dan kondisi normal tanpa sebab, harus diwaspadai gejala bipolar disorder. Mungkin pada awalnya tak terlalu mengganggu, tetapi apabila dibiarkan tanpa penanganan khusus, gangguan ini bisa sangat mengganggu bukan hanya bagi penderita, tetapi juga orang-orang di kurang lebihnya.Bipolar disorder bisa diklasifikasi menjadi dua, yakni maniak dan depresi. Maniak apabila seseorang tak bisa menahan rasa bahagianya dan depresi apabila seseorang tak bisa menahan rasa kecewanya.
Tertawa berlebihan pada saat bahagia, kecewa, dan kondisi normal tanpa sebab, harus diwaspadai gejala bipolar disorder. Mungkin pada awalnya tak terlalu mengganggu, tetapi apabila dibiarkan tanpa penanganan khusus, gangguan ini bisa sangat mengganggu bukan hanya bagi penderita, tetapi juga orang-orang di kurang lebihnya.Bipolar disorder bisa diklasifikasi menjadi dua, yakni maniak dan depresi. Maniak apabila seseorang tak bisa menahan rasa bahagianya dan depresi apabila seseorang tak bisa menahan rasa kecewanya.
5. Orang yang sehat mentalnya seharusnya bisa mengontrol emosi
Kesehatan bukan melulu hanya fisik saja, tetapi mental juga butuh diperhatikan. Pada dasarnya, manusia terbukti mempunyai tak sedikit emosi semacam kecewa, bahagia, cemburu, bahagia, dan lain sebagainya. Tetapi apabila itu semua tak bisa dikontrol dengan baik, yang terjadi adalah justru memenyesalkan bagi kesehatan.Jadi, seseorang yang sehat mental dan fisiknya telah seharusnya ia juga sanggup mengendalikan segala emosinya, baik itu kecewa ataupun bahagia.END by Cerita Terkini 2019 - Cerita Cinta, Cerita Dewasa, Berita Olahraga dan Kesehatan.
Kesehatan bukan melulu hanya fisik saja, tetapi mental juga butuh diperhatikan. Pada dasarnya, manusia terbukti mempunyai tak sedikit emosi semacam kecewa, bahagia, cemburu, bahagia, dan lain sebagainya. Tetapi apabila itu semua tak bisa dikontrol dengan baik, yang terjadi adalah justru memenyesalkan bagi kesehatan.Jadi, seseorang yang sehat mental dan fisiknya telah seharusnya ia juga sanggup mengendalikan segala emosinya, baik itu kecewa ataupun bahagia.END by Cerita Terkini 2019 - Cerita Cinta, Cerita Dewasa, Berita Olahraga dan Kesehatan.
0 Komentar